11 orang yang mecoba mengejar mimpi menjadi seorang dokter yang sukses

Saturday, June 11, 2011

Cerita Koas- Stase I "Interna Terkiller Di Dunia"

Pada bulan Mei gw dapat pengarahan buat koas baru (biasa daun muda di dunia koas) dan deg-degan untuk pembagian stase, otak gw penuh dengan pertanyaan “akankah kesialan yang menimpa kepala gw lagi” dan taraaaaaaaaaa....temen gw ngomong “woii pembagian stase udah keluar dan gw dapat INTERNA” widihhh mampus dahhh stase pertama dapat stase gede, interna pula, trus gw fikir kaga apa2 deh kan ilmu penyakit dalam merupakan dasar ilmu di dunia kedokteran terutama untuk koas buat ngehadapi stase-stase lainnya, karena prinsip-prinsipnya cuman dikonversi sedikit untuk stase lain, tapi ada kabar yang membuat otak gw rasanya kerebus mendadak, gw dapat interna yang rumah sakitnya di pelosok terkenal paling capek, dokternya terkenal aneh, pasiennya paling banyak. Ampe kata temen-temen senior koas gw katanya disana pasien jarinya keinjak sapi aja minta rawat inap, makin ngebul dah otak gw. Gw flash back kok bisa se sial ini, perasaan gw udah cuci tangan deh, puasa senen kamis, ngaji pula, apa gw mimpi basah trus lupa mandi wajib yakkk...perasaan kaga mimpi deh tadi malam, setidaknya kaga sampai basah...hehehe....

Friday, June 10, 2011

ANEMIA DALAM KEHAMILAN

ANEMIA DALAM KEHAMILAN
2.7.1 Definisi
Pengukuran hematologi telah dilakukan secara luas pada wanita hamil yang sehat. Seperti ditunjukkan pada Tabel 51-1, anemia didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin kurang dari 12 g/dl pada wanita tidak hamil dan kurang dari 10 g/dl selama kehamilan atau puerperium. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (1990) mendefinisikan anemia sebagai kurang dari 11 g/dl pada trimester pertama dan ketiga dan kurang dari 10,5 g/dl pada trimester kedua (Tabel 1).
Tabel 1. Konsentrasi Hemoglobin pada 85 wanita sehat

EKSTRAKSI VAKUM

EKSTRAKSI VAKUM
2.6.1. Definisi
Ekstraksi vakum merupakam tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala pengeluaran dengan sinergi tenaga mengedan ibu dan ekstraksi pada bayi. Oleh karena itu, kerjasama dan kemampuan ibu untuk mengekspresikan bayinya, merupakan faktor yang sangat penting dalam menghasilkan akumulasi tenaga dorongan dengan tarikan ke arah yang sama. Tarikan pada kulit kepala bayi, dilakukan dengan membuat cengkraman yang dihasilkan dari aplikasi tekanan negatif (vakum). Mangkuk logam atau silastik akan memegang kulit kepala yang akibat tekanan vakum, menjadi kaput artifisial. Mangkuk dihubungkan dengan tuas penarik (yang dipegang oleh penolong persalinan), melalui seutas rantai. Ada 3 gaya yang bekerja pada prosedur ini, yaitu tekanan interauterin (oleh kontraksi) tekanan ekspresi eksternal (tenaga mengedan) dan gaya tarik (ekstraksi vakum).

PENYAKIT HIPERTENSI SELAMA KEHAMILAN

PENYAKIT HIPERTENSI SELAMA KEHAMILAN
2.4.1 Klasifikasi
a. Hipertensi dalam kehamilan / Hipertensi Gestasional
b. Preeklampsia
c. Eklampsia
d. Preeclampsia superimposed on chronic hypertension
e. Hipertensi kronik

Induksi dan Akselerasi persalinan

Induksi dan Akselerasi persalinan
2.3.1. Definisi
Induksi persalinan adalah merangsang uterus untuk memulai terjadinya persalinan
Akselerasi persalinan adalah meningkatkan frekuensi, lama, dan kekuatan kontraksi uterus dalam persalinan

2.3.2. Tujuan
Tujuan tindakan tersebut adalah mencapai his 3x dalam 10 menit, lamanya 40 detik

2.3.3.Metode Induksi dan Akselerasi
a. Oksitosin
Prasyarat
• Diberikan ketika proses kehamilan telah berada dalam fase aktif
• Keadaan jalan lahir ibu memungkinkan bayi dapat lahir dengan perhitungan: (1)Konjugata diagonalis normal, (2) Dinding dalam pelvis parallel, (3) Spina ishiadika tidak prominen, (4) Sakrum tidak mendatar, (5) Sudut subpubik tidak sempit, (6) Kepala bayi telah melewati pintu atas panggul atau telah turun dengan tekanan dari fundus.

Thursday, June 9, 2011

DISTOSIA

DISTOSIA
2.1.1. Definisi
Distosia adalah suatu persalinan yang sulit, ditandai dengan kemajuan persalinan yang lambat. Untuk menentukan adanya distosia dapat menggunakan batasan waktu ataupun kelajuan proses. Distosia dapat terjadi pada kala I ataupun kala II persalinan. Distosia pada kala I aktif persalinan dapat dikelompokkan menjadi proses persalinan yang lambat (protraction disorder) ataupun tidak adanya kemajuan persalinan sama sekali (arrest disorder).

Tuesday, June 7, 2011

Pocket Guide to DiagnosticTests


silahkan download

OXFORD HANDBOOK OF CLINICAL SURGERY 3rd Edition


silahkan download

Surgery At a Glance


silahkan download

Greenspans Basicand Clinica lEndocrinology


silahkan download

The Human Heart


silahkan di download

OXHACCEM



silahkan download

Saturday, June 4, 2011

IKA- Fisiologi Menyusui

A. PENGERTIAN MENYUSUI
Menyusui berarti memberi makanan bayi menurut kodrat alam, karena mcnggunakan alat-alat alamiah, yaitu payudara dan bahan makanan alamiah berupa ASI yang sengaja yang diciptakan untuk menyusui
G.J .Ebrahim (1986) berpendapat, menyusui anak adalah cara alami yang normal dalam memberikan makanan bayi yang merupakan proses dimana bayi menerima ASI dari payudara ibu.
untuk ;ebih lengkap silahkan download

IKA- Dengue Syok Sindrom

A. DEFINISI
Sindrom syok dengue (SSD) merupakan kegawatdaruratan yang sering terjadi pada demam berdarah dengue (DBD), ditandai dengan manifestasi syok atau kegagalan sirkulasi. Syok dapat berulang dan/atau berkepanjangan karena resusitasi yang kurang adekuat, kebocoran plasma (plasma leakage) berat, hipoksemia, dan asidosis metabolik atau perdarahan, yang selanjutnya dapat menyebabkan disfungsi atau gagal organ.5

IKA- Morbili

A. MORBILI
1. DEFINISI
Morbili adalah suatu penyakit infeksi virus akut, menular yang ditandai dengan 3 stadium, yaitu: a. Stadium kataral ( prodormal), b. Stadium erupsi, c. Stadium konvalesensi4.
Ensefalitis adalah inflamasi (iritasi dan oedem) dari otak yang disebabkan oleh infeksi.
Diare secara epidemiologik biasanya didefinisikan sebagai keluarnya tinja yang lunak atau cair3 kali atau lebih dalam satu hari3.
2. EPIDEMIOLOGI
Di indonesia, menurut survei Kesehatan Rumah Tangga campak menduduki tempat ke-5 dalam urutan 10 macam penyakit utama pada bayi (0,7%) dan tempat ke-5 dalam urutan 10 macam penyakit utama pada anak umur 1-4 tahun (0,77%). Penyulit yang sering dijumpai ialah bronkopneumoni (75,2%), gastroenteritis (7,1%), ensefalitis (6,7%), dan lain-lain (7,9%).
Di negara berkembang, menyerang 3.000.000 anak dalam satu tahun dan menyebabkan 1.000.000 diantaranya meninggal. Komplikasi banyak terjadi pada anak dengan devisiensi vitamin A, kurang gizi, terpapar terus oleh morbili atau tidak di vaksinasi atau menderita imunokompromise.
Pada kasus ini di dapat melalui anamnesa bahwa penderita tidak mendapatkan imunisasi campak pada usia 9 bulan dengan alasan penderita panas saat di imunisasi DPT sebelumnya, sehingga dalam tubuh penderita belum terbentuk kekebalan terhadap penyakit tersebut.
Di amerika ensefalitis terjadi pada 1500 orang pertahun. Orang tua dan anak-anak mudah terserang. Gejala klinis ensefalitis terjadi pada 1 diantara 1000-2000 pasien morbili, dan berakibat fatal pada 10% pasien.

IKA- Sindroma Nefrotik

A. DEFINISI
Sindrom Nefrotik (SN) ialah penyakit dengan gejala edema, proteinuria, hipoalbuminemia dan hiperkolesterolemia.4
Dasar diagnosa sindroma Nefrotik ;
1. Edema
2. Proteinuria berat ( 0,05 – 0,1 gr/kgBB/hr)
3. Hipoalbuminemia berat (< 2,5 gr %) 4. Hiperkolesterolemia (> 220 mg %)1

B. ETIOLOGI
Sebab yang pasti dari SN belum diketahui, akhir-akhir ini dianggap sebagai suatu penyakit autoimun, jadi merupakan reaksi antigen antibodi.4
Umunya pada ahli membagi etiologi SN menjadi :
1. SN Primer / idiopatik
Yaitu SN yang tidak diketahui sebabnya atau tidak disebabkan oleh penyakit sistemik.6
2. SN Sekunder
Yaitu SN yang disertai atau disebabkan oleh penyakit sistemik, antara lain:
- Malaria kuartana atau parasit lain
- Penyakit kolagen seperti lupus eritematosus, purpura aniafilaktoid
- Glamerulonefritris akut atau kronis, trombosit vena renalis
- Bahkan kimia seperti trimetadion, paradion, penisilimin, gram emas, sengatan lebah, air raksa.
- Amiloidosis, penyakit sel sabit, hiperprolinemia, nefritis membranoprolifaratif hipokomplementemik.4
3. SN Bawaan
Yaitu SN yang diturunkan sebagai resesif autosomal atau karena reaksi maternofetal.4
Pada kasus ini, etiologinya digolongkan SN idiopatik. Hal ini berdasarkan alloanemnesa dengan ibu penderita bahwa orang tua atau anggota keluarga penderita tidak ada yang sakit seperti ini dan ibu penderita menyangkal bahwa penderita pernah menderita penyakit-penyakit lain atau penyakit-penyakit atau mengkonsumsi zat-zat yang dapat menyebabkan SN sekunder seperti yang disebutkan di atas.

IKA- Kejang Demam

KEJANG DEMAM


I. Definisi
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi karena kenaikan suhu tubuh (suhu rektal diatas 38oC) yang disebabkan oleh suatu proses kelainan ekstrakranial.
Kejang demam merupakan kelainan neurologis yang paling sering dijumpai pada anak. Dari beberapa penelitian dijumpai 2-5% anak dibawah usia 5 tahun mengalami kejang, baik kejang pertama maupun ulangan yang didahului kenaikan suhu tubuh.
Pada pasien ini kejang terjadi akibat kenaikan suhu tubuh yaitu 39,3oC, saat kejang pasien tidak sadar dan setelah kejang sadar, usia penderita 6 bulan. Hal ini sesuai dengan definisi kejang demam.

GILUT- Periodontitis

Periodontitis adalah peradangan atau infeksi pada jaringan penyangga gigi (= jaringan periodontium). Yang termasuk jaringan penyangga gigi adalah gusi, tulang yang membentuk kantong tempat gigi berada, dan ligamen periodontal (selapis tipis jaringan ikat yang memegang gigi dalam kantongnya dan juga berfungsi sebagai media peredam antara gigi dan tulang).
Suatu keadaan dapat disebut periodontitis bila perlekatan antara jaringan periodontal dengan gigi mengalami kerusakan. Selain itu tulang alveolar (= tulang yang menyangga gigi) juga mengalami kerusakan.
untuk lebih lengkap silahkan di download

GILUT- Pulpitis

Pulpitis adalah peradangan pada pulpa gigi yang menimbulkan rasa nyeri. Pulpa adalah bagian gigi paling dalam, yang mengandung pembuluh darah dan saraf. Pulpitis atau inflamasi pulpa dapat akut atau kronis, sebagian atau seluruhnya, dan pulpa dapat terinfeksi atau steril. Keradangan pulpa dapat terjadi karena adanya jejas yang dapat menimbulkan iritasi pada jaringan pulpa. Jejas tersebut dapat berupa kuman beserta produknya yaitu toksin, dan dapat juga karena faktor fisik dan kimia (tanpa adanya kuman). Namun kebanyakan inflamasi pulpa disebabkan oleh kuman dan merupakan kelanjutan proses karies,dimana karies ini proses kerusakannya terhadap gigi dapat bersifat lokal dan agresif. Apabila lapisan luar gigi atau enamel tertutup oleh sisa makanan, dalam waktu yang lama maka hal ini merupakan media kuman sehingga terjadi kerusakan di daerah enamel yang nantinya akan terus berjalan mengenai dentin hingga ke pulpa.
untuk lebih lengkapnya  silahkan di download

Anastesi- Mati Batang Otak (MBO)

PENDAHULUAN
Mati otak diartikan sebagai berhentinya semua fungsi otak secara total dan ireversibel termasuk batang otak. Awalnya kematian didefenisikan oleh para dokter sebagai berhentinya denyut jantung dan respirasi secara permanen (mati somatik). Perkembangan dalam resusitasi telah menyebabkan defenisi kematian terpaksa ditinjau kembali (1).
Penggunaan ventilator mekanik untuk menangani henti nafas telah mengubah rangkaian perjalanan gangguan neurologis terminal. Saat ini fungsi vital dapat dipertahankan secara "buatan", meskipun fungsi otak telah berhenti. Hal tersebut pada akhirnya berimplikasi terhadap definisi kematian secara medis, yang kemudian memunculkan suatu konsep kematian batang otak sebagai penanda kematian. Adapun Negara pertama di dunia yang mengadopsi istilah mati otak sebagai defenisi mati yang sah adalah Finlandia pada tahun 1971. Di Amerika Serikat, Kansas kemudian membuat hukum yang serupa (1).

Ilmu Kesehatan Mata- Buku Sesat Koas

disni ada buku panduan "sesat" buat Koas yang sedang menjalani stase Ilmu Kesehatan Mata karena hasil dari tentiran-tentiran yang diberikan pengampu dokter sepsialis mata dan beberapa mengambil dari literatur-literatur, untuk sedikit panduan mempelajari tentang penyakit mata, silahkan di download

Ilmu Kesehatan Jiwa- Psikosis


PSIKOSIS
SKIZOFRENIA & GANGGUAN PSIKOTIK KRONIK LAIN (F20)
Keluhan:
Pasien/keluarga mungkin datang dengan keluhan:
                        Ø Kesulitan berpikir dan berkonsentrasi.
                        Ø Laporan tentang mendengar suara-suara yang tidak ada sumbernya.
                        Ø Keyakinan yang aneh, misalnya memiliki kekuatan supra natural, merasa dikejar-kejar.
                        Ø Keluhan fisik yang tidak biasa/aneh, misalnya merasa ada hewan atau objek yang tak lazim di dalam tubuhnya.
                        Ø Problem atau pertanyaan yang berkaitan dengan antipsikotik.
                        Ø Mungkin mencari pertolongan karena apatis, penarikan diri, higiene atau kebersihan yang buruk atau perilaku aneh.

Ilmu Bedah- Fraktur Tibia Plateau


Latar Belakang
      Fraktur merupakan suatu patahan pada kontinuitas struktur tulang. Patahan tadi mungkin tak lebih dari suatu retakan, suatu pengisutan, atau perimpilan korteks.biasanya patahan itu lengkap san fragmen tulang bergeser. Kalau kulit diatasnya masih utuh,keadaan ini dinamakan fraktur tertutup. Kalau kulit atau salah satu dari rongga tubuh tertembus,keadaan ini disebut fraktur terbuka,yang cenderung untuk mengalami kontaminasi dan infeksi.sebagian besar fraktur disebabkan oleh kekuatan yang tiba-tiba dan berlebihan,yang dapat berupa pemukulan, penghancuran, penekukan, pemuntiran, atau penarikan.Biasanya pada gambaran klinik terdapat riwayat cedera, diikuti dengan ketidakmampuan menggunakan tungkai yang mengalami cedera.
      Salah satu jenis fraktur yang akan saya bahas yaitu fraktur tibia plateau.biasanya kadang kadang  keadaan ini terjadi pada pejalan kaki tertabrak oleh mobil,biasanya ini akibat jatuh dari ketinggian dimana lutut dpaksa masuk kedalam valgus atau varus.yang mengakibatkan kondilus tibia remuk atau terbelah oleh kondilus femur yang berlawanan. Biasanya terjadi pada pasien yang sudah berusia antara 50 dan 60 tahun dan sedikt mengalami osteoporosis, tetapi fraktur dapat terjadi pada orang dewasa,dan setiap umur. 
Terapi dengan traksi dapat dilakukan dengan sederhana saja dan sering menghasilkan fungsi lutut yang baik, tetapi sering tersisa angulasi.dan jika apabila dilakukan pembedahan dapat menghasilkan penampilan sinar X yang baik.

Ilmu Bedah- Cedera Kaki


CEDERA KAKI

Perhatian
  • Walaupun cedera tulang pada tungkai bawah terlihat serius, kasus tersebut sering tidak mengancam nyawa dan termasuk dalam secondary survey pada pasien trauma.
  • Semua dislokasi biasanya bukan merupakan kasus serius dan hanya membutuhkan analgesik yang adekuat, kecuali pada 3 kasus sbb, yang membutuhkan reduksi  secepatnya:
1.      Dislokasi lutut (karena popliteal artery compromise)
2.      dislokasi pergelangan kaki (karena nekrosis kulit)
3.      Dislokasi panggul (karena avaskular nekrosis panggul)
·         Untuk semua dislokasi sendi yang membutuhkan manipulasi dan reduksi pada ED, jangan berikan opioids IM, namun berikan secara IV. Karena opioid yang diberikan lewat IM absorbsinya baik. Sehingga ketika dibutuhkan conscious sedation, seseorang harus memastikan dosis efek penghilang nyerinya. Hal ini akan menyebabkan supresi pernafasan dan hipotensi ketika dosis total opioid IM diabsorbsi ke dalam sirkulasi.

Ilmu Kandungan- Mioma Uteri

Definisi
Mioma uteri adalah salah satu tumor neoplastik jinak dari otot polos miomentrium.Mioma uteri berbatas tegas, tidak berkapsul, dan berasal dari otot polos jaringan fibrous, sehingga mioma uteri dapat berkonsistensi padat jika jaringan ikatnya dominan, dan berkonsistensi lunak jika otot rahimnya yang dominan. Mioma uteri biasa juga disebut leiomioma uteri, fibroma uteri, fibroleiomioma, mioma fibroid atau mioma simpel.
Mioma uteri merupakan tumor jinak yang paling sering ditemukan yaitu satu dari empat wanita selama masa reproduksi yang aktif. Kejadian mioma uteri sukar ditetapkan karena tidak semua mioma uteri memberikan keluhan dan memerlukan tindakan operatif. Dalam banyak kasus kombinasi mioma dengan kehamilan tidak mempunyai arti apa-apa,Di pihak lain kombinasi itu dapat menyebabkan komplikasi obstetrik yang besar artinya. Hal itu tergantung dari besarnya dan lokalisasinya. Walaupun kebanyakan mioma muncul tanpa gejala tetapi sekitar 60% ditemukan secara kebetulan pada saat pemeriksaan USG, pemeriksaan pelvis, atau pada laparatomi daerah pelvis

Ilmu Kandungan- Fisiologi & Mekanisme Persalinan Normal

FISIOLOGI DAN MEKANISME PERSALINAN NORMAL
Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar.
In partu adalah seorang wanita yang sedang dalam keadaan persalinan.
Partus biasa atau partus normal atau partus spontan adalah bila bayi lahir dengan presentasi belakang kepala tanpa memakai alat-alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi, dan umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam.
• 96 % janin dalam uterus berada dalam presentasi kepala dengan ubun-ubun kecil kiri depan sebanyak 58 %, kanan depan 23 %, kanan belakang 11 % dan kiri belakang 8 %.
• Janin dengan presentasi kepala disebabkan karena kepala relatif lebih besar dan lebih berat serta bentuk uterus sedemikian rupa sehingga volume bokong dan ekstremitas yang lebih besar berada di atas di ruang yang lebih luas sedangkan kepala berada dibawah di ruang yang lebih sempit.

Ilmu Kandungan- Ketuban Pecah Dini

KETUBAN PECAH DINIjavascript:void(0)


I. DEFINISI

Bila ketuban pecah dini pada waktu persalinan, sedang pembukaan masih kecil, maka keadaan ini dinamakan ketuban pecah dini (KPD)

(DepartemenKesehatan Republik Indonesia)


Ketuban dinyatakan pecah dini bila terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membrane atau meningkatnya tekanan intra uterin atau oleh kedua faktor tersebut. Berkurangnya kekuatan mambran disebabkan adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina serviks.

(Sarwono Prawiroharjo, 2002)


Ketuban pecah dini atau sponkaneous/ early/ premature rupture of the membrane (PROM) adalah pecahnya ketuban sebsalum partu : yaitu bila pembukaan pada primigravida dari 3 cm dan pada multipara kurang dari 5 cm.

(Rustam Mochtar 1998)

Ebook-Wounds Care

WOUNDS CARE
download

Ebook-human anatomy physiology endocrine system

HUMAN ANATOMY PHYSIOLOGY ENDOCRINE SYSTEM
download

Friday, June 3, 2011

Interna- Decomp Cordis & Bronkopneumonia

disini membahas tentang penyakit bronkopneumonia dan Decomp Cordis, dapat di download

Interna- Saluran Kemih

disini membahas tentang beberapa hal yang berkaitan dengan saluran kemih dari teori, cara pemeriksaan, dan contoh kasus, silahkan di download

Interna- Pemeriksaan Leher

topik ini membahas sedikit tentang cara pemeriksaan leher pasien, mulai dari cara sampai interprestasinya serta contoh kasusnya, silahkan di download

Interna- GE

pada topik ini membahas tentang gastroenteritis, silahkan didownload

Interna- TB paru

ini membahas sekilas tentang TB paru, silahkan di download

semoga bermanfaat

Thursday, June 2, 2011

Anastesi- Air Way Management

disini membahas tentang bagaimana memanagement airway pasien.
silahkan download disini

IKA-LILA terhadap BBLR

ini merupakan karya tulis ilmiah yang memuat tentang hubungan antara LILA (Lingkar lengan atas) pada ibu hami ldengan BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah)

review naskah publikasinya
HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

Studi Crossectional Di Kelurahan Banget Ayu Kulon Kecamatan Genuk Kota Semarang Tahun 2006 - 2009
ABSTRAK
Pengukuran keadaan status gizi ibu hamil di negara-negara berkembang menggunakan metode kenaikan berat badan untuk memprediksikan berat badan lahir anak yang akan dilahirkan tetapi dalam pelaksanaannya masih banyak mengalami kekurangan. Dari beberapa kekurangan penggunaan metode kenaikan berat badan maka dilakukan penelitian untuk mengukur keadaan status gizi ibu hamil selain menggunakan metode tersebut yaitu menggunakan metode Lingkar Lengan Atas (LILA) pada ibu hamil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara Lingkar Lengan Atas pada ibu hamil dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).
Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan rancangan cross-sectional yang dilaksanakan didelapan posyandu di Kelurahan Banget Ayu Kulon Kota Semarang, yang digunakan adalah data sekunder dari buku Kesehatan Ibu dan Anak periode 2006-2009, yang dianalisis menggunakan uji Fisher’s Exact Test dan Koefisien Kontingensi untuk mengetahui hubungan dan keeratan hubungan.
Hasil penelitian ini menunjukan LILA kurang dengan BBLR terdapat 12 sampel dengan prosentase sebanyak 9,8%. Untuk katagori LILA baik dengan anak BBLR sebanyak 3 sampel dengan prosentase 2,5%. LILA baik dengan non BBLR sebanyak 101 sampel dengan prosentase 82,8%. Untuk katagori LILA kurang dengan bayi non BBLR sebanyak 6 sampel dengan prosentase 4,9%. Dari pengujian dapatkan nilai exact significancy untuk two-tail adalah 0.000 dan untuk one-tail 0.000. Dari hasil uji koefisien kontingensi di dapatkan angka besar korelasinya adalah 0, 567.
Kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara Lingkar Lengan Atas (LILA) Ibu Hamil dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan terdapat nilai keeratan hubungan yang cukup baik.

Kata kunci : Lingkar Lengan Atas (LILA), Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

IKA-Bronkopneumonia

ini review tentang bronkopneumonia pada anak :

Pneumonia  merupakan bentuk infeksi saluran napas bawah akut tersering yang menimbulkan angka kesakitan dan kematian yang tinggi serta kerugian produktivitas kerja. Penyakit ini dapat terjadi secara primer ataupun merupakan kelanjutan manifestasi infeksi saluran napas bawah lainnya misalnya sebagai perluasan bronkiektasis yang terinfeksi.

untuk mendapatkan file dengan pembahasan lebih lengkap silahkan download disini :
disini

semoga bermanfaat

Wednesday, June 1, 2011

KOLELITHIASIS


PENDAHULUAN

1.1             Latar  Belakang
Batu empedu atau gallstones  adalah timbunan kristal  di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu. Batu yang ditemukan di dalam kandung empedu disebut kolelitiasis, sedangkan batu di dalam saluran empedu disebut koledokolitiasis (Lesmana dkk,divisi hepatology FKUI 2009).1
Kejadian batu empedu di  negara – negara industri  antara 10 – 15 %. Di Amerika Serikat,  insiden kolelitiasis diperkirakan 20 juta orang, dengan 70% diantaranya didominasi oleh batu kolesterol dan 30% sisanya terdiri dari batu pigmen dan komposisi yang bervariasi ( menurut “Healthy Lifestyle” Desember 2008). Sedangkan penelitian di Jakarta pada 51 pasien pasien didapatkan batu pigmen pada 73% pasien dan batu kolesterol pada 27% pasien ( menurut divisi Hepatology,Departemen IPD, FKUI/RSCM  Jakarta, Mei 2009 ). Prevalensi tergantung usia, jenis kelamin, dan etnis. Kasus batu empedu lebih umum ditemukan pada wanita. Faktor risiko batu empedu memang dikenal dengan singkatan 4-F, yakni Fatty (gemuk), Fourty ( 40th), Fertile (subur), dan Female (wanita). Wanita lebih berisiko mengalami batu empedu  karena pengaruh hormon estrogen. Meski wanita dan usia 40th tercatat sebagai faktor risiko batu empedu, itu tidak berarti bahwa wanita di bawah 40th dan pria tidak mungkin terkena. Penderita diabetes mellitus ( DM ), baik wanita maupun pria, berisiko mengalami komplikasi batu empedu akibat kolesterol tinggi. Bahkan, anak – anak pun bisa mengalaminya, terutama anak dengan penyakit kolesterol herediter.2,3

IKK-Tenggelam

review pada materi mati akibat tenggelam :
    LATAR BELAKANG
Kematian adalah suatu proses yang dapat dikenal secara klinis pada seseorang melalui pengamatan terhadap perubahan yang terjadi pada tubuh mayat. Perubahan itu akan terjadi dari mulai terhentinya suplai oksigen. Manifestasinya akan dapat dilihat setelah beberapa menit, jam dan seterusnya. Terhentinya suplai oksigen bisa juga menjadi penyebab kematian. Hal ini disebabkan karena adanya hambatan masuknya oksigen ke dalam sistem respirasi. Hambatan ini juga akan berakibat terganggunya pengeluaran karbon dioksida dari tubuh sehingga kadarnya dalm darah meningkat. Keadaan dimana terjadi gangguan dalam pertukaran udara pernafasan yang normal disebut asfiksia. Asfiksia yang paling sering dijumpai di dalam kasus tindak pidana yaitu asfiksia mekanik, dimana terjadi obstruksi saluran pernafasan secara mekanik

untuk mendapat penjelasan lebih lengkap tentang materi ini silahkan download pada link dibawah ini, terdiri dari beberapa BAB, termasuk dalam dalam daftar isi
BAB I
BAB II
BAB III
DAFTAR PUSTAKA

IKK-Luka Tembak


BAB I
PENDAHULUAN

Di dalam menghadapi kasus kriminal yang melibatkan pemakaian senjata api sebagai alat yang dimaksudkan untuk melukai atau mematikan seseorang, maka dokter sebagai orang yang melakukan pemeriksaan khususnya atas diri korban, perlu secara hati-hati cermat dan teliti di dalam menafsirkan hasil yang didapatnya, oleh karena pemakaian senjata api untuk maksud membunuh atau melukai membawa implikasi yang luas, tidak jarang menimbulkan keresahan dan kesulitan tersendiri bagi mereka yang terlibat.
Untuk dapat menjelaskan tugas dan fungsi sebagai pemeriksa maka dokter harus menjelaskan berbagai hal, diantaranya : apakah luka tersebut memang luka tembak, yang mana luka tembak masuk dan yang mana yang keluar, jenis senjata yang dipakai, jarak tembak, arah tembakan, perkiraan posisi korban sewaktu ditembak, berapa kali korban ditembak dan luka tembak mana yang menyebabkan kematian. Interpretasi yang benar mengenai luka tembak oleh para ahli patologi tidak hanya memberikan informasi berharga yang dapat menunjang pelaksanaan hukum selama investigasi, tetapi juga penting untuk penentuan akhir jenis kematian.
Luka tembak merupakan penyebab kematian akibat kejahatan yang paling umum di Amerika Serikat. Luka tembak paling umum dijumpai sebagai penyebab kematian adalah akibat pembunuhan dan di beberapa daerah bagiannya adalah akibat bunuh diri. Di Amerika Serikat pertahunnya diperkirakan terdapat sekitar 70.000 jiwa korban luka tembak dengan kasus kematian sekitar 30.000 jiwa. Biaya medis, legal, dan emosional akibat kejahatan tersebut menjadi suatu beban berat bagi rumah sakit, sistem peradilan, keluarga, dan masyarakat pada umumnya. Evaluasi mengenai luka tersebut memerlukan latihan khusus dan keahlian baik oleh seorang dokter yang menangani bagian kegawatdaruratan korban luka tembak maupun para ahli patologi dan forensik.

Didalam dunia kriminal senjata api yang biasa dipergunakan adalah senjata genggam yang beralur, sedangkan senjata api dengan laras panjang dan senjata yang biasa dipakai untuk berburu yang larasnya tidak beralur jarang dipakai untuk maksud-maksud criminal.