11 orang yang mecoba mengejar mimpi menjadi seorang dokter yang sukses

Friday, January 6, 2012

KANDIDIASIS ORIS


Pendahuluan
Kandidiasis adalah suatu penyakit infeksi pada kulit dan mukosa yang disebabakan oleh jamur kandida. Kandida adalah suatu spesies yang paling umum ditemukan di rongga mulut dan merupakan flora normal. Telah dilaporkan spesies kandida mencapai 40 – 60 % dari seluruh populasi mikroorganisme rongga mulut Terdapat lima spesies kandida yaitu k.albikans,k. tropikalis, k. glabrata, k. krusei dan k. parapsilosis (Silverman,2001).
Struktur k. albikans terdiri dari dinding sel, sitoplasma nukleus, membran golgi dan endoplasmic retikuler. Dinding sel terdiri dari beberapa lapis dan dibentuk oleh mannoprotein, gulkan, glukan chitin. (Farlane M, 2002). K. Albikans dapat tumbuh pada media yang mengandung sumber karbon misalnya glukosa dan nitrogen biasanya digunakan ammonium atau nitrat, kadang – kadang memerlukan biotin. Pertumbuhan jamur ditandai dengan pertumbuhan ragi yang berbentuk oval atau sebagai elemen filamen hyfa/pseudohyfa (sel ragi yang memanjang) dan suatu masa filamen hyfa disebut mycelium. Spesies ini tumbuh pada temperatur 20 – 40 derajat Celsius. ( Mc Farlane 2002).

EPULIS


EPULIS

Epulis adalah suatu tumor yang bersifat jinak non-neoplastic dan pertumbuhannya berada di atas gingiva (interdental papilla) yang berasal dari periodontal dan jaringan periosteum. Epulis ini dapat bersifat fibrous, hiperplastik, maupun granulatif. Dalam pertumbuhannya epulis ini bisa tidak bertangkai atau biasa disebut sensile dan bisa pula bertangkai (peduncullated).
Jenis-jenis Epulis
I.                   Epulis Granulomatosa
Epulis ini terjadi dari suatu reaksi jaringan yang granulomatik karena iritasi kronik akibat sisa akar, tepi karies, tumpatan yang overhanging, atau klamer yang tajam. Frekwensi secara statistik epulis ini jarang sekali ditemukan. Gambaran klinisnya merupakan suatu dungkul bertangkai dengan warna kemerahan atau sama dengan sekitar dengan permukaan yang granuler, konsistensi lunak bisa disertai nyeri tekan dan kadang-kadang dapat diseratai suatu ulserasi. Lokasi terbanyak digingiva tetapi dapat juga terjadi diseluruh rongga mulut, misalnya bibir bawah, lidah dan palatum Pada pemeriksaan histologi menunjukkan dungkul dilapisi epitel bertatah yang dibawahnya terdiri dari jaringan granulasi dengan proliferasi kapiler dan jaringan ikat muda serta sebukan sel radang kronik. Eliminasi faktor penyebab dan eksisi dapat memberikan prognosa yang baik untuk perwatan epulis jenis ini.

IMPETIGO


A.    DEFINISI
      Impetigo merupakan suatu infeksi kulit superfisial (kulit bagian atas, terbatas pada epidermis) yang disebabkan oleh bakteri streptokokus aureus atau bakteri grup A stafilokokus B hemolitikus,menyebabkan terbentuknya lepuhan-lepuhan kecil berisi nanah (pustule).

B.     SINONIM
Impetigo vesiko – bulosa, cacar monyet.

BUKU HITAM

BUKUHITAM

PSORIASIS


PENDAHULUAN
Psoriasis merupakan penyakit kronik rekuren pada kulit dengan gambaran klinis yang bervariasi. Lesi pada kulit biasanya sangat jelas sehingga diagnosis dapat dengan mudah ditegakkan. Jenis lesi pada psoriasis adalah eritroskuamosa atau eritropapuloskuamosa, yang menunjukkan bahwa terdapat keterlibatan vaskuler (eritem) dan epidermis (skuama atau papul). Bercak eritem pada psoriasis berbatas tegas dengan skuama tebal, berlapis, transparan, berwarna putih seperti mika pada daerah predileksi.1
Daerah predileksi psoriasis adalah batas rambut kepala, lutut, siku, lumbosakral dan kuku. Namun, secara umum daerah predileksinya adalah di daerah ekstensor yaitu daerah yang mudah terkena trauma.
Psoriasis merupakan salah satu peradangan kulit yang sering terjadi dan terdapat di seluruh dunia, prevalensi penyakit ini bervariasi pada setiap negara di dunia, hal ini mungkin dikarenakan adanya faktor ras, geografi dan lingkungan. Prevalensinya mulai dari 0,1% hingga 11,8%.1 Di literatur lain ada yang menyebutkan 1-3% dari penduduk di negara-negara Eropa dan Amerika Utara pernah menderita psoriasis.2 Dan ada lagi literatur yang melaporkan 1,5-3% populasi di Eropa dan Amerika Utara pernah menderita psoriasis dan jarang dijumpai pada Negara Afrika dan Jepang.3 Angka kejadian pada laki-laki dan perempuan sama.3 Insiden pada orang kulit putih lebih tinggi dari pada orang yang memiliki kulit berwarna, kasus psoriasis jarang dilaporkan pada bangsa Indian di Amerika maupun bangsa Afrika.2,4 Karena kebanyakan penderita psoriasis memiliki lesi-lesi yang tak hilang seumur hidupnya, hal ini jelas merupakan masalah.

SKABIES


  1. Definisi Scabies
Menurut Handoko (2007), scabies adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap tungau (mite) Sarcoptes scabei. Penyakit ini dikenal juga dengan nama the itch, gudik, atau gatal agogo.
Penyakit scabies ini merupakan penyakit menular oleh kutu tuma gatal sarcoptes scabei tersebut, kutu tersebut memasuki kulit stratum korneum, membentuk kanalikuli atau terowongan lurus atau berkelok sepanjang 0,6 sampai 1,2 centimeter

Thursday, January 5, 2012

PEMANTAUAN ANESTESI


PENDAHULUAN

            Pemantauan atau monitoring berasal dari kata kerja “to monitor” yang berarti to watch (memperhatikan), to observe (mengawasi) atau to check (memeriksa) dengan suatu tujuan tertentu 1,2. Tindakan pemantauan akan melibatkan beberapa hal yang penting, yaitu : 2
1.      Tugas dan tanggung jawab yang terlibat dalam proses ini.
2.      Pengumpulan data-data dan disertai data-data peringatan.
3.      Mempunyai tujuan tertentu.
Dalam anestesiologi, tindakan pemantauan sangat vital dalam menjaga keselamatan pasien, dan hal ini harus dilakukan secara terus-menerus. Pemantauan anestesi berarti memantau untuk mendapatkan informasi supaya ahli anestesi dapat bekerja dengan aman dan jika ada penyimpangan dapat segera dikembalikan ke keadaan sefisiologis mungkin 1,2,3,4. Pemantauan ini ditekankan khususnya terhadap fungsi pernafasan dan jantung. Dasar dari semua pemantauan ini adalah pemantauan tanpa alat. Peralatan pemantauan hanyalah sarana bantuan, yang dapat saja terjadi malfungsi, terputus hubungannya, berkurang dayanya, sehingga informasi yang kita dapatkan tidak akurat3.
Walaupun alat monitor dilengkapi dengan segala macam alat yang canggih dan tanda bahaya, tetapi ia tetap tidak dapat menggantikan fungsi atau kedudukan ahli anestesi 3,5. Pemantauan terutama ditujukan terhadap fungsi organ vital dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Pasien tidak akan mati karena overdosis analgetika atau sedativa, tetapi akan mati karena overdosis anestetika di jantung, kekurangan perfusi di otak, kekurangan oksigen dalam darah, perdarahan hebat, depresi ventilasi atau salah transfusi 3.

lengkap silahkan di download

SEJARAH ANESTESI



PERKEMBANGAN ANESTESIOLOGI
            Pada masa lalu, masyarakat umum bahkan filusuf dan tabib beranggapan bahwa nyeri adalah hal penting bagi pembentukan watak seseorang dan harus diterima sebagai bagian dari kehidupan. Ketabahan dan pengalaman penderitaan adalah penting bagi penyembuhan selanjutnya. Penyelesaiaan kekerasan membutuhkan pribadi berani dan ruang operasi diisi oleh korban-korban perang, jeritan penderita dan penolong, dan pemaksaan kehendak terhadap penderita. Ahli bedah melakukan operasi pada lesi permukaan, amputasi atau operasi besar dalam jumlah yang terbatas dalam suasana seperti kejagalan yang tek terbayangkan dan rasa nyeri yang luar biasa.
            Hippocrates (400 SM) memberikan perhatian terhadap masalah nyeri dan menjelaskan penghilang nyeri dengan opium. Selama beberapa abad kemudian ahli bedah telah berusaha meringankan nyeri pembedahan dengan ekstrak tumbuh-tumbuhsn dan cara-cara mekanik yang lain. Discorides (100 M) dari Yunani, memberikan campuran akar mandragora, sedangkan Huang To (250 M) dari Cina, menggunakan ganja untuk membuat penderita tak sadar selama pembedahan, Nicolas (1200 M) dari Salerno, memberikan pertimbangan tentang manfaat inhalasi uap dari “busa saporifik” (yang di celupkan dalam ganja, opium, mandragora dll) pada anestesi bedah.
lengkap silahkan di download

OBAT ANESTESI NON NARKOTIK


Obat-obat ini biasanya dipakai untuk induksi, meskipun bisa juga dipakai untuk pemeliharaan, selain ketamin, obat yang biasa dipakai untuk praktek anestesi adalah obat-obat hipnotik, sedatif dan tranquiliser. Obat-obat ini bisa dipakai secara tunggal atau kombinasi, kadang-kadang dipakai bersama narkotik dengan atau tanpa pelumpuh otot.
                                                                                                                      
GOLONGAN BARBITURAT                                                                        
Tergolong obat hipnotik sedatif, merupakan derivat asam barbiturat. Asam barbiturat adalah hasil kondensasi antara ureum dan asam malonat. Asam barbiturat sendiri tidak mempunyai sifat depresi pada sistem saraf pusat, tetapi dengan penambahan satu atau beberapa radikal organik pada atom C no 5, radikal alkil pada atom N dan substitusi atom 0 dari gugus karbonil, dengan atom S pada atom C no. 2 akan menghasilkan bermacam‑macam variasi obat.

lengkapnya silahkan di download

PELUMPUH OTOT


Walaupun bukan obat tidur dan tidak berkhasiat analgesi, tetapi dalam praktek anestesi modern maupun terapi intensif, obat ini telah digunakan secara luas. Pada saat ini, hampir semua tindakan anestesi umum, menggunakan obat pelumpuh otot.
            Asal mula penggunaan obat ini berdasar pendapat Griffith dan Jonsson (1942) bahwa δ- tubokurarin adalah obat pelumpuh otot yang aman digunakan untuk membuat relaksasi otot selama pembedahan. Setahun kemudian Cullen menguraikan penggunaan curare pada anestesi cyclopropane untuk pembedahan abdomen pada 131 pasien. Tetapi Beecher dan Todd (1952) melaporkan bahwa pada penggunaan tubokurarin menimbulkan kematian 6 kali lipat dibandingkan dengan yang tidak menggunakannya.
            Hal ini disebabkan oleh pengetahuan tentang blok neuromuskuler yang belum memadai. Selanjutnya angka kematian bisa diturunkan setelah farmakologi pelumpuh otot dipahami, dilakukan monitoring yang baik dan antisipasi yang tepat.
            Penggunaan pelumpuh otot makin populer dengan ditemukannya obat-obat baru dengan berbagai sifat, sehingga memungkinkan dilakukan pemilihan sesuai dengan kondisi pasien.
            Pada dosis tertentu obat ini menimbulkan relaksasi atau kelumpuhan otot termasuk otot – otot pernafasan sehingga penderita tidak dapat bernafas. Karena itu, pelumpuh otot harus diberikan oleh orang yang terlatih mengelola jalan nafas.
Selama kelumpuhan otot-otot pernafasan, pita suara juga membuka sehingga memudahkan untuk tindakan intubasi, peristaltik dan gerakan usus juga berhenti sehingga memudahkan operasi pada rongga perut.
Karena mekanisme kerja obat golongan ini menghambat transmisi neuro muskuler, maka lebih dulu kita bicarakan mulai dari fisiologi transmisi neuro muskuler.

lebih lengkap silahkan di download