Pendahuluan
Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus. Demam Paratifoid
biasanya lebih ringan dan menunjukkan manifestasi klinis yang sama atau
menyebabkan enteritis akut. Sinonim demam tifoid dan demam paratifoid adalah
Enteric fever, Typhus, Paratyphus Abdominalis.
Etiologi
Demam tifoid dan demam paratifoid disebabkan oleh S. Typhi, S. Paratyphi A,
S. Paratyphi B, S. Paratyphi C
Penularan bakteri ini terjadi melalui makanan dan minuman yang tercemar
serta tertelan melalui mulut. Sebagian bakteri dimusnahkan oleh asam lambung.
Bakteri yang dapat melewati lambung akan masuk ke dalam usus, kemudian
berkembang biak.
Apabila respon imunitas humoral mukosa Ig A usus kurang baik maka bakteri
akan menembus sel-sel epitel selanjutnya ke lamina propria. Di lamina propria
bakteri berkembang biak dan ditelan oleh sel-sel fagosit terutama makrofag.
Bakteri dapat hidup dan berkembang biak dalam makrofag kemudian dibawa ke
Plaques Payeri di ileum distal. Selanjutnya ke kelenjar getah bening
mesenterika. Melalui duktus torakikus bakteri yang dapat dalam makrofag ini
masuk ke dalam pembuluh darah mengakibatkan bakteremia pertama yang
asimptomatik dan tidak menimbulkan gejala. Selanjutnya menyebar ke organ
retikuloendotelial tubuh terutama hati dan limpa. Di organ ini bakteri
meninggalkan sel fagosit dan berkembang biak di luar sel atau ruang sinusoid,
kemudian masuk lagi ke dalam sirkulasi darah dan menyebabkan bakteremia kedua
yang simptomatik.
Diagnosis
Diagnosis Demam Tifoid dapat dipastikan dengan kultur darah dan bahan yang
dicurigai yang positif. Akan tetapi hasil kultur negatif tidak menyingkirka
diagnosa dari demam typhoid. Reaksi widal tunggal dengan titer antibou titer
antibodi O 1/200 atau ng titer antibodi H 1/400 menunjang diagnosis Demam
Tifoid pada penderita dengan gejala klinis yang khas. Peningkatan titer
antibodi dengan empat kali lipat setelah 1 minggu dapat memastikan diagnosis
demam tifoid.
Gejala Klinis
Masa tunas demam tifoid antara 10-14 hari. Gejala klinis sangat bervariasi
dari ringan sampai berat, dari tidak terdiagnosis hingga gambaran penyakit yang
khas dengan komplikasi hingga menimbulkan kematian. Pada minggu pertama sering
ditemukan keluhan dan gejala yang mirip penyakit infeksi akut pada umumnya
seperti : demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksi, mual, muntah,
obstipasi, konstipasi.
Banyak orang tua pasien melaporkan demam lebih tinggi saat sore atau malam
hari dibandingkan dengan pagi harinya. Pada saat demam tinggi dapat disertai
gangguan kesadaran seperti delirium, apatis, sampai koma.Diagnosis ditegakkan
berdasarkan gejala klinis berupa demam, gangguan gastrointestinal, gangguan
kesadaran.
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Darah Perifer Lengkap
Dapat ditemukan leukopeni, leukositosis atau kadar leukosit normal.
Leukositosis dapat terjadi walaupun tanpa disertai infeksi sekunder. Dapat pula
ditemukan anemia ringan dan trombositopeni. Pemeriksaan hitung jenis leukosit
dapat terjadi aneosinofilia maupun limfopeni. Laju endap darah dapat meningkat.
Pemeriksaan SGOT dan SGPT
SGOT dan SGPT sering meningkat tetapi akan kembali normal setelah sembuh.
Peningkatan kadar SGOT dan SGPT ini tidak memerlukan penanganan khusus.
Pemeriksaan Uji Widal
Uji widal dilakukan untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap bakteri S.
Typhi. Pada uji widal terjadi suatu reaksi aglutinasi antara antigen bakteri
S.typhi dengan antibodi yang disebut aglutinin. Antigen yang digunakan pada uji
widal adalah suspensi Salmonella yang sudah dimatikan dan diolah di
laboratorium.
Uji widal dimaksudkan untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum
penderita tersangka demam tifoid. Akibat adanya infeksi oleh S. Typhi maka
penderita membuat antibodi yaitu :
Aglutinin O : karena rangsangan antigen O yang berasal dari tubuh bakteri
Aglutinin H : karena rangsangan antigen H yang berasal dari flagella
bakteri
Aglutinin Vi : karena rangsangan antigen Vi yang berasal dari simpai
bakteri.
Dari ketiga aglutinin tersebut hanya aglitinin O dan H yang digunakan untuk
diagnosis demam tifoid. Semakin tinggi titernya semakin besar kemungkinan
terkena demam tifoid.
Pemeriksaan Kultur Darah
Penatalaksanaan
Istirahat atau tirah baring dan perawatan profesional
Diet dan terapi penunjang profesional
Pemberian antibiotika