11 orang yang mecoba mengejar mimpi menjadi seorang dokter yang sukses

Thursday, July 12, 2012

MALARIA


(a)     Definisi
Malaria adalah penyakit infeksi disebabkan oleh parasit Plasmodium, hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia. Penyakit ini secara alami ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.(5)

(b)    Epidemiologi
Diperkirakan 35% penduduk Indonesia tinggal di daerah yang berisiko tertular malaria. Upaya penanggulangan malaria telah menunjukkan keberhasilan pada beberapa periode, tetapi dalam 3 tahun terakhir terjadi peningkatan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Kejadian luar biasa (KLB) telah menyerang 11 propinsi, meliputi 13 kabupaten pada 93 desa dengan jumlah kasus mencapai 20.000 dengan kematian 74 penderita.(15)
Berdasarkan laporan yang diterima di Sub Direktorat Malaria pada tahun 2001, di Jawa-Bali ditemukan peningkatan kasus yaitu dari 0,51 per seribu penduduk pada tahun 1999 meningkat menjadi 0,60 per seribu penduduk dalam tahun 2001.(15)

(c)     Etiologi
Malaria disebabkan oleh agent dari genus plasmodium. Di Indonesia sampai saat ini ada 4 macam plasmodium yaitu: (5)
1.      Plasmodium falciparum menyebabkan malaria falciparum
2.      Plasmodium vivax menyebabkan malaria vivax
3.      Plasmodium malariae menyebabkan malaria malariae
4.      Plasmodium ovale menyebabkan malaria ovale

(d)    Masa inkubasi
Masa inkubasi adalah rentang waktu sejak sporozoit masuk ke tubuh manusia sampai timbulnya gejala klinis yang ditandai dengan demam. Masa inkubasi bervariasi tergantung spesies plasmodium.(5)
1.      Plasmodium falciparum       9-14 hari (rata-rata 12 hari)
2.      Plasmodium vivax                12-17 hari (rata-rata 15 hari)
3.      Plasmodium ovale                16-18 hari (rata-rata 17 hari)
4.      Plasmodium malariae          18-40 hari (rata-rata 28 hari)

(e)     Patogenesis
Patogenesis malaria berat belum seluruhnya jelas, dan tampaknya sangat kompleks/multifaktorial. Meskipun demikian, dalam 10 tahun terakhir banyak kemajuan berarti, berhasil didapat dari berbagai penelitian; hal ini akan banyak membantu dalam menyusun strategi pencegahan dan pengobatan malaria berat khususnya di masa mendatang.(15)
Factor social dan geografi :
·   Akses mendapat pengobatan
·   Factor-faktor budaya dan ekonomi
·   Stabilitas politik
·   Intensitas transmisi nyamuk
 
Factor pejamu (host) :
·   Imunitas
·   Sitokin proinflamasi
·   Genetic
·   Umur
·   kehamilan
 
Faktor parasit :
·   Resistensi obat
·   Kecepatan multiplikasi
·   Cara invasi
·   Sitoadherens
·   Polimorfisme antogenik
·   Variasi antigenic (Pf-EMP1)
·   Toksin malaria
 
Manifestasi klinis malaria berat ditentukan oleh 3 faktor utama yaitu faktor parasit, faktor penjamu/inang (host) dan faktor sosial-geografi.(15)






 




                                              Manifestasi klinik
Asimtomatik          demam            malaria berat              kematian
                                    (spesifik)
Gambar 5. Gambaran Klinis Ditentukan oleh Faktor Parasit, Pejamu, dan Sosial Geografi

(f)     Diagnosis dan gejala
Ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan laboratorium (mikroskopik, test diagnotik cepat). Diagnosis pasti malaria berdasarkan ditemukannya parasit dalam sediaan darah secara mikroskopik.(5)
1.      Anamnesis(5)
Pada anamnesis penting diperhatikan sebagai berikut:
§  Keluhan utama : demam, menggigil, berkeringat. Dapat disertai sakit kepala, mual, dan atau muntah, diare pada balita dan nyeri otot atau pegal-pegal pada orang dewasa
§  Riwayat berkunjung dan bermalam 1-4 minggu sebelumnya ke daerah endemis malaria
§  Riwayat tinggal di daerah endemis malaria
§  Riwayat sakit malaria sebelumnya
§  Riwayat minum obat malaria satu bulan terakhir
§  Riwayat mendapat tranfusi darah
Pada penderita tersangka malaria berat, dapat disertai salah satu atau lebih gejala berikut :
§  Gangguan kesadaran dalam berbagai derajat
§  Kelemahan umum (tidak bisa duduk atau berdiri)
§  Kejang-kejang
§  Panas sangat tinggi
§  Mata atau tubuh kuning
§  Perdarahan hidung, gusi atau saluran pencernaan
§  Nafas cepat dan atau sesak nafas
§  Muntah terus menerus
§  Tidak dapat makan dan minum
§  Warna air seni seperti teh tua sampai kehitaman (black water fever)
§  Jumlah air seni kurang (oliguria) sampai tidak ada (anuria)

2.      Pemeriksaan fisik(5)
§  Demam dengan suhu >37,5-40°C, baik secara anamnesis, perabaan atau pengukuran
§  Conjungtiva palpebra anemis
§  Pembesaran limpa (splenomegali)
§  Pembesaran hati (hepatomegali)
Pada penderita malaria berat, dapat diserati satu atau lebih gejala berikut:
§  Temperatur axilla >40°C
§  Tekanan darah sistolik <70mmHg pada dewasa dan anak <50mmHg
§  Nadi cepat dan lemah/kecil
§  Frekwensi nafas >35x/menit (dewasa) atau >40x/menit (balita) atau >50x/menit(anak <1th)
§  Penurunan derajat kesadaran
§  Manifestasi perdarahan (petechiae, purpura, hematom)
§  Tanda dehidrasi (mata cekung, turgor dan elastisitas kulit berkurang, bibir kering, produksi air seni berkurang)
§  Tanda anemia berat (conjungtiva pucat, telapak tangan pucat, lidah pucat, dll)
§  Terlihat mata kuning/ikterik
§  Ada ronchi pada kedua paru
§  Pembesaran limpa dan hati
§  Gagal ginjal ditandai dengan oliguria sampai anuria
§  Gejala neurologi (kaku kuduk, reflek patologik)
Beberapa keadaan lain yang digolongkan sebagai malaria berat adalah(5)
§  Gangguan kesadaran ringan (GCS<15)
§  Kelemahan otot (tak bisa duduk atau berjalan) tanpa kelainan neurologik
§  Hiperparasitemia >5% pada daerah hipoendemik atau daerah malaria tak stabil
§   Ikterus (bilirubin >3mg/dl)
§  hiperpireksia (temperatur rektal >40°C pada dewasa, >41°C pada anak)
3.      pemeriksaan laboratorium(5)
a.       Pemeriksaan dengan mikroskop
Pemeriksaan sediaan darah (SD) tebal dan tipis untuk menentukan :
1)      Ada tidaknya parasit malaria (positif atau negatif)
2)      Spesies dan stadium plasmodium (PF, Pv, Pm, Ps, tropozoid, schizon, gametosit)
3)      Kepadatan parasit :
§  Semi kuantitatif :