(a) Definisi
Malaria adalah penyakit infeksi disebabkan oleh parasit Plasmodium,
hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia. Penyakit ini secara
alami ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.(5)
(b) Epidemiologi
Diperkirakan
35% penduduk Indonesia tinggal di daerah yang berisiko tertular malaria. Upaya
penanggulangan malaria telah menunjukkan keberhasilan pada beberapa periode,
tetapi dalam 3 tahun terakhir terjadi peningkatan hampir di seluruh wilayah
Indonesia. Kejadian luar biasa (KLB) telah menyerang 11 propinsi, meliputi 13
kabupaten pada 93 desa dengan jumlah kasus mencapai 20.000 dengan kematian 74
penderita.(15)
Berdasarkan
laporan yang diterima di Sub Direktorat Malaria pada tahun 2001, di Jawa-Bali
ditemukan peningkatan kasus yaitu dari 0,51 per seribu penduduk pada tahun 1999
meningkat menjadi 0,60 per seribu penduduk dalam tahun 2001.(15)
(c) Etiologi
Malaria
disebabkan oleh agent dari genus plasmodium. Di Indonesia sampai saat
ini ada 4 macam plasmodium yaitu: (5)
1.
Plasmodium falciparum menyebabkan malaria falciparum
2.
Plasmodium vivax menyebabkan malaria vivax
3.
Plasmodium malariae menyebabkan malaria malariae
4.
Plasmodium ovale menyebabkan malaria ovale
(d) Masa
inkubasi
Masa inkubasi adalah rentang waktu
sejak sporozoit masuk ke tubuh manusia sampai timbulnya gejala klinis yang
ditandai dengan demam. Masa inkubasi bervariasi tergantung spesies plasmodium.(5)
1.
Plasmodium falciparum 9-14 hari (rata-rata 12
hari)
2.
Plasmodium vivax 12-17 hari
(rata-rata 15 hari)
3.
Plasmodium ovale 16-18 hari
(rata-rata 17 hari)
4. Plasmodium malariae 18-40
hari (rata-rata 28 hari)
(e) Patogenesis
Patogenesis
malaria berat belum seluruhnya jelas, dan tampaknya sangat
kompleks/multifaktorial. Meskipun demikian, dalam 10 tahun terakhir banyak
kemajuan berarti, berhasil didapat dari berbagai penelitian; hal ini akan
banyak membantu dalam menyusun strategi pencegahan dan pengobatan malaria berat
khususnya di masa mendatang.(15)
|
|
|
Manifestasi klinik
Asimtomatik demam malaria berat kematian
(spesifik)
Gambar 5. Gambaran
Klinis Ditentukan oleh Faktor Parasit, Pejamu, dan Sosial Geografi
(f) Diagnosis dan gejala
Ditegakkan
berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan laboratorium (mikroskopik, test diagnotik
cepat). Diagnosis pasti malaria berdasarkan ditemukannya parasit dalam sediaan
darah secara mikroskopik.(5)
1. Anamnesis(5)
Pada
anamnesis penting diperhatikan sebagai berikut:
§ Keluhan utama : demam, menggigil,
berkeringat. Dapat disertai sakit kepala, mual, dan atau muntah, diare pada
balita dan nyeri otot atau pegal-pegal pada orang dewasa
§ Riwayat berkunjung dan bermalam 1-4 minggu
sebelumnya ke daerah endemis malaria
§ Riwayat tinggal di daerah endemis malaria
§ Riwayat sakit malaria sebelumnya
§ Riwayat minum obat malaria satu bulan
terakhir
§ Riwayat mendapat tranfusi darah
Pada
penderita tersangka malaria berat, dapat disertai salah satu atau lebih gejala
berikut :
§ Gangguan kesadaran dalam berbagai derajat
§ Kelemahan umum (tidak bisa duduk atau
berdiri)
§ Kejang-kejang
§ Panas sangat tinggi
§ Mata atau tubuh kuning
§ Perdarahan hidung, gusi atau saluran
pencernaan
§ Nafas cepat dan atau sesak nafas
§ Muntah terus menerus
§ Tidak dapat makan dan minum
§ Warna air seni seperti teh tua sampai
kehitaman (black water fever)
§ Jumlah air seni kurang (oliguria)
sampai tidak ada (anuria)
2. Pemeriksaan fisik(5)
§ Demam dengan suhu >37,5-40°C, baik secara anamnesis, perabaan atau pengukuran
§ Conjungtiva palpebra anemis
§ Pembesaran limpa (splenomegali)
§ Pembesaran hati (hepatomegali)
Pada penderita malaria berat, dapat diserati satu atau lebih gejala
berikut:
§ Temperatur axilla >40°C
§ Tekanan darah sistolik <70mmHg pada
dewasa dan anak <50mmHg
§ Nadi cepat dan lemah/kecil
§ Frekwensi nafas >35x/menit (dewasa)
atau >40x/menit (balita) atau >50x/menit(anak <1th)
§ Penurunan derajat kesadaran
§ Manifestasi perdarahan (petechiae,
purpura, hematom)
§ Tanda dehidrasi (mata cekung, turgor dan
elastisitas kulit berkurang, bibir kering, produksi air seni berkurang)
§ Tanda anemia berat (conjungtiva pucat,
telapak tangan pucat, lidah pucat, dll)
§ Terlihat mata kuning/ikterik
§ Ada ronchi pada kedua paru
§ Pembesaran limpa dan hati
§ Gagal ginjal ditandai dengan oliguria sampai
anuria
§ Gejala neurologi (kaku kuduk, reflek
patologik)
Beberapa
keadaan lain yang digolongkan sebagai malaria berat adalah(5)
§ Gangguan kesadaran ringan (GCS<15)
§ Kelemahan otot (tak bisa duduk atau
berjalan) tanpa kelainan neurologik
§ Hiperparasitemia >5% pada daerah hipoendemik atau
daerah malaria tak stabil
§ Ikterus (bilirubin >3mg/dl)
§ hiperpireksia (temperatur rektal >40°C pada dewasa, >41°C pada anak)
3. pemeriksaan laboratorium(5)
a. Pemeriksaan dengan mikroskop
Pemeriksaan
sediaan darah (SD) tebal dan tipis untuk menentukan :
1) Ada tidaknya parasit malaria (positif atau
negatif)
2) Spesies dan stadium plasmodium (PF,
Pv, Pm, Ps, tropozoid, schizon, gametosit)
3) Kepadatan parasit :
§ Semi kuantitatif :