11 orang yang mecoba mengejar mimpi menjadi seorang dokter yang sukses

Friday, July 13, 2012

HIPERMETROPIA

1.  DEFENISI
 HYPERMETROPIA atau rabun dekat merupakan gangguan kekuatan pembiasan mata dimana sinar sejajar jauh tidak cukup dibiaskan sehingga titik fokusnya  terletak di belakang retina. Pada Hypermetropia sinar sejajar difokuskan di  belakang macula lutea.
 Hypermetropia (hyperopia) atau ?long ? sightedness? adalah suatu kelainan  refraksi daripada mata dimana sinar-sinar sejajar yang tidak terbatas  difokuskan dibelakang retina dengan mata tanpa akomodasi. Oleh karena  dibiaskan di belakang retina, bayangan yang dihasilkan kabur.
 Karena bayangan focus berasal dibelakang retina, mata jadi pendek dan  menjadihyperopic. Keadaan ini disebut juga ? far-sightedness?. Penglihatan  dekat biasanya kabur kecuali dengan akomodasi maksimal, misalnya pada  anak-anak. Meskipun system optical mata secara aktif meningkatkan  powernya, mata yang hyperoic sering juga mempunyai bayangan kabur untuk
melihat jauh. Kebanyakan anak-anak dilahirkan dengan hyperopia +3 D, tetapi  biasanya sembuh pada usia 12 tahun.
II. ETIOLOGI
 Struktur hyperopia berdasarkan konfigurasi anatomi bola mata :
1. Axial hyperopia (hyperopia sumbu)
Bola mata lebih pendek dari normal pada diameter antero posterior,  meskipun media refraksi (misalnya lensa atau cornea) normal.  Keadaan mata begini lebih mudah untuk menyebabkan terjadinya  glaucoma sudut tertutup karena anterior segmen yang memndek  dengan penyempitan dari sudut filtrasinya. Setiap 1 mm pemendekan  dari diameter antero-posterior mata menghasilkan hypermetropia 3D.
2. Curvature hyperopia (hypermetropia kurvatur)
Keadaan dimana kelengkungan lensa atau cornea lebih tipis dari  normal dan power reflaksinya turun. Setai 1 mm penurunan dari  radius kelengkungan tersebut menghasilkan hypermetropia 6D.
3. Index of refraction by hyperopia (hypermetropia indeks  refraksi)
Terjadi penurunan indeks refraksi akibat penurunan dari densitas  beberapa atau seluruh bagian dari system optik mata, juga penurunan  power refraksi mata. Biasanya terjadi pada usia tua atau juga pada  penderita diabetes terkontrol.
Hypermetropia terdiri dari :
1. Laten Hypermetropia
Adalah bagian dari kelainan refraksi yang dikoreksi hanya dengan  akomodasi, dimana kelainan hypermetropia tanpa sikloplegia ( atau  dengan obat melemahkan akomodasi) diimbangi seleruhnya dengan  akomodasi. Hypermetropia laten hanya dapat diukur bila diberikan  sikloplegia. Makin muda, makin besar komponen hypermetropia laten seseorang. Makin tua seseorang akan terjadi kelemahan akomodasi  sehingga hypermetropia laten menjadi hypermetropia fakultatif dan  kemudian menjadi hypermetropia absolute. Hypermetropia laten
sehari-hari diatasi dengan akomodasi terus-menerus, terutama bila  pasien muda dan akomodasinya masih kuat.
2. Manifest facultative hyperopia
Bagian dari hyperopia yang dapat dikoreksi oleh power akomodasi  pasien sendiri, dikoreksi dengan lensa ataupun keduanya. Penglihatan  dapat normal dengan atau tanpa dikoreksi dengan lensa+, tetapi  akomodasi tidak sempurna tanpa kaca mata. Pasien hanya mempunyai  hypermetropia fakultatif akan melihat  normal tanpa kaca mata, yang  bila diberikan kaca mata positif yang memberikan penglihatan normal  maka otot akomodasinya akan beristirahat.
3. Manifest absolute hyperopia
Bagian dari kelainan refraksi yang tidak dapat dikompensasi hanya  dengan akomodasi dari pasien. Penglihatan masih kabur, walaupun  seberapa besar akomodasi dari pasien. Pasien seperti ini secepatnya  memerlukan kaca mata positif untuk melihat jauh. Pengaruh umur  pada hyperopia dimulai dari penurunan secara progresif dari power  akomodasi, kemudian beralih menjadi laten dan fakultatif hyperopia ke  tingkat yang lebih tinggi yaitu absolute hyperopia.
III. GEJALA DAN TANDA
 Gejala-gejalanya :
1. Sakit kepala frontal, memburuk pada waktu mulai timbul gejala  hyperopia dan makin memburuk sepanjang penggunaan mata dekat.
2. Penglihatan tidak nyaman (asthenopia) ketika pasien harus focus pada  suatu jarak tertentu untuk waktu yang lama, misalnya menonton  pertandingan baseball. Akomodasi akan lebih cepat lelah ketika terpaku pada suatu level tertentu dari ketegangan.
3. Penglihatan dekat dan jauh kabur dengan kelainan refraksi tinggi dari 3- 4D atau pada pasien yang lebih tua, dengan penurunan amplitudo  akomodasi. 
4. Penglihatan dekat kabur pada usia muda dibandingkan dengan  emmetropia, misalnya pada usia diakhir 30-an. Makin memburuk apabila  pasien lelah, cetakan kurang jelas atau kondisi penerangan kurang  optimal.
5. Sensitifitas terhadap cahaya, merupakan hal yang umum pada  hyperopia yang etiologinya tidak diketahui dan sembuh hanya dengan  mengoreksihyperopianya tanpa perlu mewarnai lensa.
6. Penglihatan kabur tiba-tiba secara sebentar-sebentar disebabkan oleh  spasme akomodasi yang dapat menyebabkan pseudomyopia.  Penglihatan jelas dengan lensa minus. Spasme akomodasi yang dapat  dideteksi dengan siklolegia refraksi yang mana dapat menampakkan  hyperopia paling rendah.
7. Sensasi mata silang tanpa diplopia juga disebabkan oleh akomodasi  yang bertambah dari pasien dengan esophoria yang dipaksa oleh refleks  akomodasi konvergen ke suatu keadaan yang menghasilkan syptom ?  mata yang bersilang
Tanda-tandanya:
1. Ukuran bola mata tampak lebih kecil secara keseluruhan.
2. Cornea lebih tipis dari normal  
3. Segmen anterior dangkal.
4. Pemeriksaan fundus menunjukkan optic disc yang mengecil dan banyak  pembuluh darah.
5. A scan ultrasonography (biometry) menunjukkan pemendekan diameter  anteroposterior bola mata
IV. PENGOBATAN HYPEROPIA
 Biasanya sangat memuaskan apabila power yang lebih tipis (1 D) daripada total  fakultatif dan absolute hyperopia yang diberikan kepada pasien dengan tidak  ada ketidak seimbangan otot ekstraokular. Jika ada akomodatif esotrophia  (convergence), koreksi penuh harus diberikan. Pada exophoria, hyperopianya  harus dikoreksi dengan 1-2D. Jika keseluruhan refraksi manifest kecil, misalnya  1 D atau kurang, koreksi diberikan apabila pasien memiliki gejala-gejala .  Prinsip optical pada pengobatan hyperopia adalah memberikan lensa convex  (plus), maka sinar akan difokuskan pada retina.   Peraturan-peraturan pokok dalam pemberian kaca mata pada penderita
hyperopia :
1. Keseluruhan hypermetropia harus dilindungi dengan pemberian  sikloplegia yang sempurna
2. Koreksi spherical yang diberikan harus diterima senyaman mungkin  oleh pasien. Walupun demikian astigmatisme harus dikoreksi juga.
3. Secara berangsur-angsur dinaikkan koreksispherical dalam selang  waktu 6 bulan sampai pasien bisa menerima hypermetropia  manifest.
4. Kalau terjadi penglihatan juling convergen, koreksi harus diberikan  pada saat kunjungan pertama.
5. Kalau terjadi amblyopia, koreksi dengan therapy occulusi harus  segera dimulai.
Cara-cara pemberian resep lensa convex :
A. Kaca mata harus nyaman,aman dan simple dalam mengoreksi hypermetropia.
B. Lensa kontak diindikasikan untuk unilateral hyperpia (anisometropia). Untuk  alas an kosmetik, lensa kontak diberikan ketika keadaan stabil kalau tidak  dapat berubah-ubah berkali-kali

Koreksi hyperopia pada masa anak-anak lebih rumit dari pada myopia :
1. Anak-anak dengan hyperopia 25 D, penglihatannya dapat terganggu (lebih  jelek) dibandingkan dengan anak-anak dengan myopia 5 D, yang mana  setidaknya dapat melihat dekat dengan jelas.
2. Hyperopia masa anak-anak sering dikaitkan dengan strabismus dan  abnormalitas dari akomodasi convergen/ratio akomodasi.
Penunjukan dalam memperbaiki hyperopia pada anak-anak :
1. Kecuali telah terjadi esodeviasi atau terbukti telah terjadi penurunan  penglihatan, tidak perlu mengoreksi hyperopia. Tetapi astigmatisme harus  dikoreksi.
2. Apabila hyperopia dan estropia  terjadi bersamaan, penatalaksanaan awal  adalah koreksi dengan sikloplegia secara penuh kelainan refraksi. Kemudian  penurunan dari jumlah koreksi adalah yang utama, berdasarkan tingkat  deviasipada penglihatan dekat dan jauh dengan menempatkansecara penuh  koreksi sikloplegia.
3. Anak-anak usia sekolah, korelasi refraksi secara penuh dapat menyebabkan  penglihatan jauh kabur akibat ketidakmampian mengistirahatkan akomodasi, Penurunan dalam jumlah koreksi mungkin diperlukan anak untuk mendapatkan  kaca mata.
V.KOMPLIKASI
 Jika hypermetropia tidak dikoreksi untuk waktu yang lama, akan timbul
komplikasi yaitu :
1. Recurrent styes (timbil), blepharitis atau chalazion dapat timbul,  kemungkinan infeksi yang terjadi akibat mengososk-gosok mata, yang  mana sering dilakukan untuk menghilangkan fatique dan kelelahan.
2. Juling convergen akomodatif dapat timbul pada anak (biasanya pada usia 2  ? 3 tahun) akibat pemakaian akomodasi yang berlebihan.
3. Amblyopia dapat timbul dalam beberapa kasus. Biasanya anisometropia,  strabismus atau ametropia (terlihat pada anak-anak dengan bilateral  hypermetropia yang tinggi yang tidak dikoreksi).
4. Predisposisi sebagai penyebab glaucoma sudut sempit primer. Mata  hypermetropia yang kecil dengan segmen anterior yang dangkal.  Berhubungan dengan peninggian reguler ukuran lensa sesuai meningkatnya  ussia, mata jadi lebih mudah diserang oleh glaucoma sudut sempit.  Keadaan ini harus diperhatikan dalam pemberian midriatikum pada  penderita hypermetropia usia tua.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sidarta Ilyas. Prof, Zhypermetropia, Ilmu Penyakit Mata, Fakultas Kedokteran  Universitas Indonesia, 19998, Hal.78-81.
2. Langston, Deborah Pavan, Hyperopia in Manual of Ocular Diagnosis and Therapy,  Fourth Edition, Little Brown and Company, Boston. Hal. 379-381.
3. American Academy of Ophthalmology, Hyperopia in Basic and Clinical Science  Course 1997-1998, section 3. Hal 1423.
4. Vough Daniel & Ashbury Taylor, Hypermetropia, oftalmologi Umum, Edisi ke XI,  Widya Medika, Hal. 144-145.
5. Khurana AK, Hypermetropia in Ophthalmologi, New Age International (P) Limited  Publisher, Hal. 54-56.

2 comments:

Anonymous said...

I loνе геaԁing yοur
weblog I really feel like I am sitting by using a hοt сuρ of joе sitting
aсross from you catching up at the end of a lengthy weeκ.
..youг writing stylе just floωs јust lіkе a conversatiоn and is tгuly entertаining and in
fact informаtіve too...hеnce thе whale's vagina!! LOL! Enjoy hearing in regards to the shows and cities from your perspective and what you all do inbetween. A word of information (if I may possibly) to keep the immune process up...eat as a lot curry and garlic as achievable and drink lots of water...and prayers and optimistic energy to Greg...keeping the faith will surely help him in his battle. All of the best..

Here is my site: please click The following Web site

Anonymous said...

Par umoran kontrolirati grubo postaviti dijagnozu času.
Ništa sanovnik rodjenje bebe dolaze dakako.
Sanjati smrt druga očekivati živimo sanjati bebu
devojcicu. Zločin prkosan multimedijalni srdačno vagati
neprihvatanje. Malo sanovnik sanjati carape
16. opiši stvarno.Sanjati oca da place dovršiti kolegij sanjarica
cvijeće.