Pengertian Promosi
Kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai dengan budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik
yang berwawasan kesehatan.
Promosi kesehatan merupakan
pembangunan pola perilaku sehat, karena dengan perilaku maka lingkungan sehat
dan pelayanan kesehatan akan berkembang menuju tercapainya derajat kesehatan
yang optimal. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai wujud operasional
promosi kesehatan, dalam standar pelayanan minimal (SPM) promorsi kesehatan
ditetapkan empat indikator pelayanan penyuluhan perilaku yaitu: rumah tangga
sehat, bayi mendapatkan ASI eksklusif, desa dengan konsumsi garam beryodium,
prosentasi posyandu purnama.
Pencapaian target ini
memerlukan dukungan serta kerjasama yang terintegrasi, sinkronisasi dan
sinergis antara promosi kesehatan dan program kesehatan terkait.
Ruang lingkup integrasi promosi kesehatan dalam
program-program kesehatan pada tahap pertama memfokuskan pada lima program:
- Integrasi
dalam program kesehatan ibu dan anak dan difokuskan dalam pertolongan persalinan
oleh nakes.
- Integrasi
dalam program gizi masyarakat yang difokuskan pada balita diberi ASI
eksclusif.
- Integrasi
dalam program lingkungan sehat yang difokuskan pada kemudahan akses
terhadap air bersih dan jamban secara berkesinambungan, lantai rumah bukan
dari tanah (kedap air) kesesuaian luas tanah dengan jumlah penghuni rumah.
- Integrasi
dalam program jaminan pemeliharaan kesehatan yang difokuskan pada
kepesertaan masyarakat dalam jaminan pemeliharaan kesehatan
- Integrasi
dalam program pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular yang
difokuskan pada konsumsi buah dan sayur, melakukan aktifitas fisik dan
tidak merokok.
-langkah integrasai promosi kesehatan dalam
program kesehatan:
Langkah-langkah kegiatan integrasi sesuai dengan
fungsi manajemen meliputi perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pengawasan
pengendalian dan penilaian diberbagai jenjang administrasi.
Sasaran promosi kesehatan
- Perorangan/keluarga
- Masyarakat/LSM
- Lembaga
pemerintahan/lintas sektor/politisi/swasta
- Petugas
program/institusi
Sasaran promosi kesehatan dikaitkan dalam tatanan
yaitu tatanan rumah tangga, tempat kerja, institusi kesehatan, institusi
pendidikan, dan tempat-tempat umum.
Agar promosi kesehatan lebih spesifik maka sasaran
dibagi-bagi lagi menjadi:
- Sasara
primer: sasaran yang mempunyai masalah
- Sasaran
sekunder: individu atau kelompok yang berpengaruh atau disegani oleh
sasaran primer
- Sasaran
tertier: para pengambil keputusan, para penyandang dana, pihak-pihak yang
berpengaruh di berbagai tingkat (Pusat, Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, Desa)
Sasaran promosi kesehatan menurut tatanan
Rumah tangga
|
Institusi Kesehatan
|
Tempat kerja
|
Institusi Pendidikan
|
Tempat-tempat umum
|
|
Sasaran Primer
|
Anggota rumah
tangga yang mempunyai masalah, misalnya ibu hamil
|
- pasien
- Pengantar /keluarga
- Keluarga pasien
|
- Karyawan
|
- Siswa
|
- Pengunjung /pengguna jasa
- Masyarakat umum
|
Sasaran sekunder
|
- Kepala Keluarga
- Orang tua/ mertua
- Kader
- Tokoh masyarakat
- Tokoh agama
- LSM
- Petugas kesehatan
|
- Petugas kesehatan
|
- Manager
- Serikat buruh
|
- Guru
- Karyawan
- BP3
- OSIS
|
- Pegawai
- Karyawan
- Manajer
|
Sasaran tersier
|
- ketua RT/RW
- Kepala desa
|
-
Pimpinan Institusi
-
Pemilik
|
- Direktur
- Pemilik
|
- Kepala sekolah
- Pemilik
|
- Direktur
- Pemilik
|
Strategi Promosi Kesehatan
- Advokasi
Kesehatan
Pendekatan kepada para pimpinan atau pengambil
keputusan agar dapat memberikan dukungan, kemudahan dan semacamnya pada upaya
pembangunan kesehatan.
- Bina
Suasana (Social support)
Upaya membuat suasana atau iklim yang kondusif
atau menunjang pembangunan kesehatan sehingga masyarakt terdorong untuk
melakukan perilaku hidup bersih dan sehat.
- Gerakan
Masyarakat
Upaya memandirikan individu, kelompok dan
masyarakat agar berkembang kesadaran, kemauan dan kemampuannya di bidang
kesehatan keluarganya
Contoh Gerakan Pemberdayaan integrasi dengan perorangan:
1. Promosi KIA di berbagai tatanan
Integrasi program promosi kesehatan dengan program KIA di fokuskan pada
tatanan rumah tangga dan institusi pelayanan kesehatan yang mempunyai daya
ungkit yang besar untuk meningkatkan cakupan program KIA dan menurunkan angka
kematian ibu dan bayi.
Tatanan rumah tangga
a. Gerakan pemberdayaan masyarakat
NO
|
KEGIATAN
|
SASA
RAN
|
PERILAKU YANG DIHARAP
KAN
|
ISI PESAN KOMUNIKASI
|
METODE
|
MEDIA KOMU
NIKASI
|
PELAK
SANA
|
1.
|
Pemberdayaan
masyarakat dalam perawatan ibu hamil, bersalin dan nifas
|
Ibu, suami,
keluarga masyarakat
|
· Ibu hamil memeriksakan kehamilannya
secara teratur ke petugas kesehatan
· Persalinan di tolong oleh nakes terlatih
· Ibu hamil dan keluarga segera mencari
pertolongan ke tenaga kesehatan bila menemui tanda-tanda bahaya saat kehamilan
· Ibu dan keluarga dapat melakukan
perawatan nifas dan bayi baru lahir
|
· Standar pelayan kebidanan
· Persiapan pemberian ASI
· Persalinan dibantu oleh nakes terlatih
· Tabda-tanda bahaya pada ibu hamil,
bersali, dan nifas
· Perawatan kesehatan ibu nifas, bayi baru
lahir dan KB
|
· Forum komunikasi
· Pendekatan perorangan
|
Buku KIA
|
· Petugas kesehatan dan lintas sektoral
· Tokoh masyarakat
· Ormas/PKK/LSM
· Organisasi profesi (IBI, IDAI, POGI,
PPNI)
|
2.
|
Pembentukan
suami siaga
|
Bapak, ibu,
anggota keluarga lain
|
· Mendukung pemeriksaan bumil sesuai
ketentuan
· Menyediakan dana untuk penanganan
kegawatdaruratan
· Dukungan toma, toga, dalam terbentuknya
suami siaga dalam meningkatkan persalinan nakes
|
· 3 terlambat
· 4 terlalu
· 3 pesan kunci MPS
· Peran toma dan toga dalam mendukung
suami siaga untuk mengatasi 3 terlambat, 4 terlalu dan 3 pesan kunci MPS
|
· Pembentukan tim
· Tatap muka, (ceramah/pertemuan kelompok)
· Distribusi media
· Forum Komunikasi
· Pendekatan perorangan
· Study banding
|
· Spanduk
· Buku saku
· Poster
· Buku, leaflet
· CD/film
|
· Petugas kesehatan
· LSM, toma, lintas sektor kecamatan,
petugas kesehatan, dan TP, PKK, lintas sektor terkait
|
3.
|
Pembentukan
masya/warga siaga
|
Warga desa,
ketua RT/RW, kader, dukun bayi
|
· Membentuk organisasi desa siaga
· Dukungan terhadap PWS KIA, tabulin,
ambulan desa, donor darah
|
· Peran masya terhadap 3 terlambat, 4
terlalu, 3 pesan kunci MPS
|
· Forum komunikasi
· Pendekatan perorangan
|
· Media catak buku, leaflet
· CD film
· KIT perawatan ibu untuk dukun
|
· Petugas kesehatan dan TP, PKK, lintas
sektor terkait, kepala desa
|
Tatanan institusi pelayanan kesehatan
b. Gerakan pemberdayaan masyarakat
NO
|
KEGIA
TAN
|
SASA
RAN
|
PERILA
KU YANG DIHARAPKAN
|
ISI PESAN KOMUNIKASI
|
METODE
|
MEDIA KOMUNIKASI
|
PELAKSA
NA
|
1.
|
Pelatihan Komunikasi
Interpersonal/Konseling (KIPK) dan KIA Making Pregnancy Saver (MPS).
|
Nakes di
polindes, puskesmas rumah sakit
|
· Nakes memberikan pelayanan dan konseling KIA
yang berkualitas
|
· Satu tujuh saji
· 3 terlambat
· 4 terlalu
· 3 pesan kunci MPS
|
· CTJ
· Disco
· Main peran
· Praktek lapangan
|
Modul lembar
balik
Buku pedoman
|
· Dinkes Kab/Kota
· Organisasi, profesi BKKBN
|
2.
|
Pembina
an
|
Nakes di
polindes, puskesmas rimah sakit
|
Pelayanan
primer
|
Persalinan
Nakes
Persalinan Aman
(MPS)
|
Observasi
Pertemuan
Supervisi
|
CD
instruksional
|
·
Dinkes
Kab/Kota
·
Organisasi,
profesi BKKBN/ kependudu
kan
|
2. Promosi program gizi di masyarakat
Integrasi program promosi kesehatan dengan program gizi masyarakat di
fokuskan pada tatanan rumah tangga dan tempat-tempat umum yang mempunyai daya ungkit yang besar untuk
meningkatkan cakupan peningkatan pemberian ASI (PP ASI)
- Tatanan
Rumah Tangga
Gerakan pemberdayaan masyarakat
NO
|
KEGIATAN
|
SASARAN
|
PERILAKU YANG DIHARAPKAN
|
ISI PESAN KOMUNIKASI
|
METODE
|
MEDIA KOMUNIKASI
|
PELAKSANA
|
1.
|
Sosialisasi tentang peningkatan penggunaan (PP) ASI
|
Tokoh masyarakat
Kader
Masyarakat
|
Peduli dan mendukung PP ASI
Menyampaikan informasi PP ASI pada masyarakat
Kepedulian masya untuk mendorong ibu-ibu untuk memberikan ASI
|
Penggerakan ibu-ibu
- Manfaat ASI
Penggerakan ibu-ibu
Manfaat ASI
Makanan untuk memperbanyak ASI
Manajemen laktasi
Keuntungan pemberian ASI
Manfaat ASI
Makanan untuk memperbanyak ASI
Manajemen laktasi
Keuntungan pemberian ASI
|
Forum komunikasi
Orientasi
Orientasi kader
pelatihan
Penyebaran pesan ASI melalui media massa: dll
Lomba-lomba (bayi sehat, cakupan PP ASI tinggi, dll)
Demonstrasi
|
Buku saku
Buku saku
Lembar balik
Radio, koran, bioskop
Media cetak: poster, spanduk, leaflet, billbord
|
Petugas puskesmas
Pkk
Petugas puskesmas
Pkk
Petugas puskesmas
Pkk
|
2.
|
Peningkatan perilaku ibu dalam pemberian asi
|
Ibu dan keluarga
|
Ibu memberikan asi eksclusif selama 6 bulan, dan asi sampai 2 tahun.
Ibu memberikan MP Asi setelah bayi
berusia 6 bulan
Keluarga mendorong ibu untuk PP
ASI
|
Manfaat asi
Makanan untuk memperbanyak asi
Manajeme laktasi
Keuntungan pemberian asi
|
Penyuluhan langsung
Demonstrasi
|
Lembar balik
Leaflet
|
Bidan di desa
Kader Toma
Pkk
|
3.
|
Peningkatan kemampuan petugas puskesmas
|
Petugas Gizi, petugas promkes
|
Mampu melatih toma dan kader untuk pelaksanaan PP ASI
|
Penggerakan masyarakat
Manfaat ASI
Manajemen laktasi
Makanan untuk memperbanyak ASI
|
Pelatihan
|
Buku manajemen laktasi
Buku strattegi nasional PP-ASI
Media PP-ASI
|
Petugas Dinkes Kab/Kota(Gizi, promkes)
IBI
|
4.
|
Pengembangan produksi dan distribusi media PP ASI
|
Ibu Kader Toma Masyarakt umum
|
Tersedianya dan tersedianya media PP ASI
|
Disesuaikan untuk masing-masing sasaran tentang PP ASI
|
Produksi dan distribusi media
|
Berbagai media untuk masing-masing sasaran (poster, leaflet, booklet)
|
Petugas Dinkes Kab/Kota(Gizi, promkes)
IBI
Pkk
LSM
Pemda (pemberdayaan masya)
|
5.
|
Penyusunan panduan PP ASI untuk petugas puskesmas
|
Petugas puskesmas
|
Menggalakkan PP ASI
|
Berisi tujuan, sasaran, langkah-langkah kegiatan dan pesan PP ASI
|
Diskusi
Lokakarya
|
Buku panduan
|
Petugas Dinkes Kab/Kota(Gizi, promkes)
IBI
Pkk
LSM
Pemda
|
6.
|
Pemantauan dan evaluasi
|
Kegiatan puskesmas dalam PP ASI
|
Menggalakkan PP ASI
|
Pencatatan dan pelaporan
|
Supervisi
|
Instrumen pemantauan
|
Petugas Dinkes Kab/KotaGizi
|
- Tatanan
tempat-tempat umum (bandara, pelabuhan, stasiun kereta api,
terminal bus, mal)
Gerakan pemberdayaan masyarakat
NO
|
KEGIA
TAN
|
SASARAN
|
PERILAKU YANG DIHARAP
KAN
|
ISI PESAN KOMUNIKASI
|
METODE
|
MEDIA KOMUNIKASI
|
PELAKSANA
|
1.
|
Pembentukan ruang menyusui di
tempat-tempat umum
|
Para pengelola tempat-tempat umum:
bandara, pelabuhan, stasiun kereta api, terminal bus, Mall
|
Tersedianya ruang menyusui di
tempat-tempat umum
|
Manfaat ruang menyusui:
- manfaat ASI
- manajeme laktasi
|
Orienta
si
|
Buku manajemen laktasi
Ruang menyusui
|
Tim jejaring PP ASI (Dinkes Kab/Kota)
|
2.
|
Pengembangan produksi dan disrtibusi
media ruang menyusui
|
Para pengelola tempat-tempat umum
Ibu
|
Adanya media ruang menyusui
|
Manfaat ruang menyusui:
- manfaat ASI
manajeme laktasi
|
Produksi dan distribu
si
|
Poster, lieflet/selebaran
|
Para pengelola tempat-tempat umum
|
3. Strategi dalam program rumah tangga yang
menggunakan air bersih dan jamban
- Tatana
rumah tangga
Gerakan pemberdayaan masyarakat
NO
|
KEGIA
TAN
|
SASA
RAN
|
PERILAKU YANG
DIHARAPKAN
|
ISI PESAN KOMUNIKASI
|
METO
DE
|
MEDIA KOMUNIKASI
|
PELAKSANA
|
1.
|
Sosialisai
tentang lingkungan rumah tangga sehat
|
Toma
Toga
BPD
Kader
|
Mampu mendukung
upaya meningkatkan jumlah rumah tangga sehat di wilayahnya
|
Pentingnya
mewujudkan rumah tangga sehat
Persyaratan
rumah tangga sehat
Upaya
penggerakan masya dalam mewujudkan rumah tangga sehat
Peran toma,
LKMD, dan kader dalam upaya penggerakan masya dalam mewujudkan rumah tangga
sehat
|
Musyawarah
pengembangan desa
|
Leaflet, buku
pegangan kader
|
Puskes
mas
Bangda
Kec.
|
2.
|
Mobilisasi masya
dalam mewujudkan lingkungan rumah tangga sehat
|
Kader dan masy.
|
Kader dan masy.
melakukan pengkajian tentang permasalahan kesling di lingk rumah tangga
Setiap rumah
tangga menggunakan air bersih, jamban, menempati rumah tidak padat penghuni,
cukup ventilasi dan lantai kedap air
Gotong royong
dalam mewujudkan lingk rumah tangga sehat di wilayahnya.
|
Pentingnya
mewujudkan rumah tangga sehat
Persyaratan
rumah tangga sehat
Upaya
penggerakan masya dalam mewujudkan rumah tangga sehat
|
Orientasi
Survei mawas diri
(SMD)
Musyawarah
pengem,bangan desa
|
Pedoman SMD
Buku pegangan
kader
Lembar balik
Leaflet
|
Petugas
puskesmas
BPD
|
3.
|
Pembentu
kan dan
pemantapan kelompok potensial dalam keslingk seperti kel. Dasa wisma, kel.
Pemakai air (POKMAIR, kel. Pemakai sarana (KPS), kel. Pengajian, arisan dll
|
Toma RT/
RW, kader dan
masyarakat
|
Berperannya
setiap kelompok potensial dalam mewujudkan lingk rumah tangga secara
berkelanjutan
|
Tupoksi
POKMAIR, KPS, pengajian, arisan, toma, kader dan masya dalam mewujudkan,
memotivasi serta membina masya untuk mewujudkan lingk rumah tangga sehat
Menjadi
motivator dan fasilitator di wilayah kerjanya untuk mengembangkan program
rumah tangga sehat (Desa inti dan desa pengembangan)
|
Forum
komunikasi
Pertemuan rutin
dalam/antar kelompok poten
sial
|
Media
komunikasi massa
Media
tradisional
Media cetak
Putar film
Formulir
pemantau
an dan
penilaian kegiatan
|
Dinkes Kab,
Puskes
mas dan lintas
sektor terkait.
|
- Tatanan
institusi pendidikan
Gerakan Pemberdayaan
NO
|
KEGIATAN
|
SASARAN
|
PERILAKU YANG DIHARAPKAN
|
ISI PESAN KOMUNIKASI
|
METO
DE
|
MEDIA KOMUNI
KASI
|
PELAK
SANA
|
1.
|
Peningkatan
pengetahuan dan perilaku
|
Anak sekolah
|
Memanfaatkan
air bersih dan jamban yang memenuhi syarat kesehatan serta cuci tangan
|
Pengertian,
manfaat dan pemeliharaan sarana air bersih dan jamban
Penyakit yang
dapat ditularkan melalui air bersih dan jamban
|
Penyuluhan
langsung
Penyuluhan
kelompok
Demonstrasi/peragaan
|
Lembar balik,
leaflet, poster
Pemutaran film
Mading
|
Sanitari
an
Promkes
UKS
|
2.
|
Peningkatan
pengetahuan dan perilaku
|
Penjaga sekolah
dan pengelola dan kantin sekolah
|
tersedianya air
bersih dan jamban yang memenuhi syarat kesehatan
|
Persyaratan
sarana air minum, kualitas air bersih dan jamban sesuai kesehatan
Penyakit yang
dapat ditularkan melalui air bersih dan jamban
Pengertian,
manfaat dan pemeliharaan sarana air bersih dan jamban
|
Forum
komunikasi dan orientasi
|
Leaflet
Selebaran
Booklet
|
Petugas
penyuluh Puskes
mas
Sanitari
an
promkes
|
3.
|
Peningkatan
kemampuan guru sekolah
|
Guru sekolah
|
Memotivasi anak
untuk menggunakan air bersih dan jamban
|
Persyaratan
sarana air minum, kualitas air bersih dan jamban sesuai kesehatan
Penyakit yang
dapat ditularkan melalui air bersih dan jamban
Pengertian,
manfaat dan pemeliharaan sarana air bersih dan jamban
|
Forum
komunikasi dan orientasi
|
Buku pedoman
pemeliharaan sarana air bersih dan jamban keluarga
|
Pet Dinas
Kesehatan Kota/ Kab.
|
- Tatanan
tempat-tempat umum (pasar, tempat ibadah, tempat rekreasi, bandara,
terminal bus, stasiun kereta api, mall, dll)
Gerakan pemberdayaan
NO
|
KEGIA
TAN
|
SASARAN
|
PERILAKU YANG DIHARAP
KAN
|
ISI PESAN KOMUNIKASI
|
METO
DE
|
MEDIA KOMUNIKASI
|
PELAKSANA
|
1.
|
Peningkatan pengetahuan dan perilaku
terhadap penggunaan air besih dan jamban
|
Pedagang
Umat
Pengguna pariwisata
Pengguna transportasi
|
Tersedianya air minum dan jamban yang
memenuhi syarat kesehatan
|
Persyaratan sarana air minum, kualitas
air bersih dan jamban sesuai kesehatan
Penyakit yang dapat ditularkan melalui
air bersih dan jamban
Pengertian, manfaat dan pemeliharaan
sarana air bersih dan jamban
|
Penyuluhan langsung
Diskusi kelompok
Demonstrasi/ peragaan
|
Lembar balik
Leaflet
Poster
Pemutaran film
|
Sanitari
an
Promkes
|
2.
|
Pengembangan, produksi dan distribusi
media air bersih dan jamban sehat
|
Masyarakat pengguna tempat2 umum
Para pengelola tempat2 umum
|
Tersedianya media air bersih dan jamban
sehat
|
Persyaratan sarana air minum, kualitas
air bersih dan jamban sesuai kesehatan
Penyakit yang dapat ditularkan melalui
air bersih dan jamban
Pengertian, manfaat dan pemeliharaan
sarana air bersih dan jamban
|
Produksi dan distribusi
|
Leaflet
Poster
Selebaran
|
Pengelo
la tempat-tempat umum
|